Niat Idul Adha – Kapan puasa tarwiyah dan arafah dilaksanakan pada tahun 2017 ini? Bagaimana bacaan lafadz niat puasa pada tanggal 8-9 Dzulhijjah yang benar? Apa dalil yang menjelaskan tentang keutamaan dan hukum puasa tarwiyah dan arafah? Disini jawabannya!
Puasa tarwiyah akan dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah di bulan hijriyah. Tahun ini puasa tarwiyah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Agustus 2017. Sedangkan puasa arafah jatuh pada hari Kamis, 31 Agustus 2017 atau bertepatan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dua puasa ini biasa disebut juga dengan Puasa Idul Adha.

Tata cara melaksanakan puasa tarwiyah dan arafah mirip seperti Puasa Ramadhan, Puasa Sya’ban, Puasa Rajab, Puasa Tasu’a dan Asyura, Puasa Senin Kamis, Puasa Nabi Daud serta puasa-puasa sunnah yang lainnya, bedanya hanya terletak pada bacaan lafadz niat puasa sunnah tersebut.
Lantas bagaimana bacaan lafadz niat puasa tarwiyah dan arafah dalam bahasa arab dan latin, serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia? Nah berikut ini tulisan niat Puasa Tarwiyah dan Arafah yang benar.
Lafadz Niat Puasa Tarwiyah
Bahasa Latin: Nawaitu shauma tarwiyah, sunnatal lillahi ta’ala
Terjemahan: “Saya niat puasa tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala”
Lafadz Niat Puasa Arafah
Bahasa Latin: Nawaitu shauma arafah, sunnatal lillahi ta’ala
Terjemahan: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala”
Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa kita harus menjalankan ibadah Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah? Apa dalil menjalankan ibadah puasa sebelum hari raya Idul Adha ini?
Puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dijalankan oleh umat muslim semua. Ada dua hadist shahih tentang puasa tarwiyah dan arafah yang dijadikan pijakan untuk menjalakan puasa sunnah tersebut, seperti hadist dari Ibnu Abbas berikut ini:
“Tidak ada hari yang didalamnya terdapat amal saleh yang lebih dicintai Allah kecuali pada sepuluh hari ini (maksudnya 10 hari bulan Dzulhijjah). (HR. Bukhori)
Serta hadis riwayat Imam Ahmad dan an-Nasa’i berikut ini:
“Dari Hafsah Ra: Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu puasa Asyura (10 Muharram), sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, tiga hari setiap bulan dan dua rakaat sebelum pagi”.
Dua hadis di atas menunjukkan bahwa puasa Tarwiyah disunnahkan sebab termasuk amal saleh yang dianjurkan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Begitu jelas kiranya bahwa dua puasa tersebut memiliki dalil yang kuat, sehingga kita tidak perlu menggubris mereka yang ngotot mengatakan puasa Tarwiyah dan Arafah adalah bid’ah yang sesat. Wallahu a’lam.

Satu hal yang perlu di ingat adalah, setelah menjalankan puasa pada tanggal 8-9 Dzulhijjah, umat muslim tidak diperkenankan untuk menjalankan puasa sunnah apapun di tanggal 11-12-13 Dzulhijjah atau tiga hari kedepan setelah penyembelihan hewan qurban, karena hari itu masuk pada kategori hari tasyrik.
Pada hari tasyrik jamaah haji di Mekkah sedang melaksanakan ritual melempar jumrah, dan hari itu pula dimana umat Islam di seluruh dunia tengah sibuk menyembelih hewan kurban. Hari tasyriq, hari tasrek atau hari tasyrik di tahun 2016 ini jatuh pada tanggal 13-14-15 September 2016.
Baca juga: