25.4 C
Malang

Niat Puasa Sya’ban Bahasa Arab dan Latin!

Wajib Dibaca

Niat Puasa Sya’ban – Setelah bulan kemarin kita menjalankan berbagai rangkaiain ibadah puasa sunnah puasa rajab, pada bulan ini kita akan dipertemukan lagi dengan bulan yang penuh keberkahan, yaitu bulan Sya’ban atau biasa disebut juga dengan bulan Ruwah. Sama halnya dengan puasa Rajab, pada puasa Sya’ban ini kita dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah.

Bulan Rajab adalah merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat  bulan haram, ketiganya secara berurutan  adalah: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, Rajab.

Berat memang ketika kita harus menjalankan ibadah puasa ditengah-tengah suasana yang tidak dalam kondisi sedang menjalankan ibadah puasa bersama-sama sahabat muslim yang lainnya. Namun bulan sya’ban adalah sebuah momen penting bagi kehidupan ruhaniah seorang muslim, karena rasulullah sendiri mengatakan bahwa pada bulan inilah berbagai amalan manusia diangkat oleh Allah SWT.

Bulan Sya'ban

Lantas kapan dan tanggal berapa kita bisa mulai menjalankan puasa Sya’ban? jawabannya adalah, puasa Sya’ban pada tahun 2015 ini jatuh pada tanggal 20 Mei 2015 tepat 30 hari sebelum kita memenuhi kewajiban untuk menjalani ibadah puasa wajib Ramadhan.

Dengan menjalankan puasa sunnah, tentu kita memiliki berbagai macam manfaat, salah satu diantaranya adalah bisa melatih kesabaran, melatih kedisiplinan dan juga melatih nafsu untuk berbuat melebihi kapasitas kita sebagai makhluk yang memiliki panduan dasar ilmu agama ini.

Bulan Sya’ban adalah bulan yang sangat baik digunakan untuk memperbanyak ibadah puasa sunnah seperti yang sering dilakukan oleh Rasullulah, dalam sebuah riwayat lain Aisyah berkata:

كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ

“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)

Menyambut bulan Sya’ban, dan menjelang datangnay bulan suci Ramadhan, kita sebagai umat muslim tentu wajib untuk meningkatkan kadar keimanan yang kita miliki. Ada beberapa amalan yang mungkin bisa kita lakukan dalam bulan Sya’ban ini.

  1. Mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an dengan cara membaca lebih dari satu juz per hari, ditambah membaca buku-buku tafsir dan melakukan tadabbur Al-Qur’an.
  2. Meresapi kelezatan shalat malam dengan melakukan minimal dua rakaat tahajud dan satu rekaat witir di akhir malam.
  3. Meresapi kelezatan dzikir dengan menjaga dzikir setelah shalat, dzikir pagi dan petang, dan dzikir-dzikir rutin lainnya.
Pada kesempatan kali ini, tim Batu Media juga ingin berbagi tentang bagaimana sih bacaan lafadz bahasa arab, latin dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Lafadz Niat Puasa Sya’ban

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
Bahasa Indonesia: Nawaitu Shauma Syahri Sya’ban Sunnatal Lillahi Ta’alaa.
Artinya: Saya niat puasa bulan Sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.

Dianjurkan juga untuk menghidupkan malam sya’ban dengan berbagai ibadah seperti dzikir, sholat sunnat dua rakaat dan membaca surah Yaasiin. Namun ibadah tersebut diniatkan hanya untuk mencari ridho dari Allah, bukan untuk meminta kekayaan, limpahan rezki atau panjang umur sekalipun atau dikhususkan sesuatu hajat. Dan hendaknya amalan-amalan diatas dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan tidak bertentangan dengan ajaran islam.

Keutamaan Bulan Sya’ban

Seperti dikutip dari Muslim, berikut ini adalah salah satu keutamaan bulan Sya’ban.

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Hendaklah setiap muslim menyikapi permasalahan ini dengan bijak tanpa harus menentang atau bahkan menyalahkan pendapat yang lainnya karena bagaimanapun permasalahan tentang puasa sunnah di bulan Sya’ban ini masih diperselisihkan oleh para ulama meskipun hanya dilakukan oleh para tabi’in.
Penting dilihat juga:
- Iklan -spot_img

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan -spot_img

Info Terbaru