30.7 C
Malang

Sukanto Tanoto Mendukung Pengembangan Pendidikan di Pedesaan

Wajib Dibaca

Pengusaha Sukanto Tanoto memandang pendidikan sebagai hal krusial dalam hidup setiap orang. Melalui Tanoto Foundation yang didirikannya, ia berusaha membantu setiap orang memperoleh akses pendidikan yang sama. Secara khusus, Chairman Royal Golden Eagle (RGE) ini berupaya mengembangkan edukasi di area pedesaan.

Saat ini, kualitas pendidikan di Indonesia masih timpang antara daerah pedesaan dan perkotaan. Di kota, pendidikan jauh lebih baik. Sebaliknya di desa sangat tertinggal. Terkait fasilitas belajar hingga mutu pengajar pun berada di bawah.

Hal ini juga dideteksi oleh Sri Mulyani dalam kapasitasnya sebagai Managing Director and Chief Operating Officer Bank Dunia. Pada 2016, ia pernah menyebutkan bahwa ketimpangan mutu pendidikan di desa dan kota di negeri amat tinggi. Secara khusus, kesenjangan juga terjadi dalam angka partisipasi pendidikan.

Tanoto Foundation

“Sekolah di desa berpeluang lebih kecil untuk memiliki guru yang terlatih dan fasilitas yang baik. Ketidakhadiran guru pun jadi masalah,” kata Sri Mulyani pada Selasa (26/7/2016) seperti dilaporkan oleh Okezone.com.

Dampak dari ketimpangan itu sangat nyata. Beragam contoh bisa dipaparkan. Salah satunya tentang kemampuan membaca pada anak. Menurut Sri, anak di kelas 3 Sekolah Dasar di Pulau Jawa mampu membaca lebih cepat 26 huruf per menit dibanding anak di Nusa Tenggara, Papua, serta Maluku.

Lebih susah lagi, kemiskinan juga lebih banyak di pedesaan. Padahal, kemampuan ekonomi berkaitan erat dengan tingkat partisipasi pendidikan. Semakin lemah perekonomian keluarga, maka peluang bersekolah juga mengecil.

Sri menegaskan dengan data yang dimilikinya. Dikatakannya bahwa pada tingkat SMA angka partisipasi sekolah turun drastis bagi penduduk miskin. Cuma 33 persen anak-anak dari kelompok dua puluh persen termiskin yang bersekolah pada tingkat SMA.

Ini jauh di bawah kelompok rakyat 20 persen terkaya. Mereka yang berada di SMA mencapai angka 76 persen untuk kelompok 20 persen terkaya.

Kondisi memprihatinkan ini mengusik Sukanto Tanoto. Ia berusaha mengubah situasi tersebut dengan mengembangkan pendidikan di pedesaan. Tanoto Foundation adalah sarananya.

Profil Sukanto Tanoto

Selama ini pendidikan memang menjadi salah satu bagian utama dalam kegiatan Tanoto Foundation. Yayasan sosial yang resmi berdiri pada 2001 ini menggelar sejumlah program terkait edukasi seperti beasiswa, pembangunan fasilitas belajar, pemugaran perpustakaan, hingga pengembangan kualitas pengajar.

Pendidikan di kawasan pedesaan menjadi perhatian khusus. Hal itu tidak lepas dari jejak awal aksi filantropi Sukanto Tanoto yang juga ada di pedesaan.

Kegiatan sosial yang dilakukannya berawal dari pembangunan sebuah sekolah di kawasan Besitang di Sumatra Utara pada 1981. Ketika itu, sebagai sebuah daerah pedesaan, sulit ditemukan sekolah berkualitas di sana. Mutu pendidikannya jauh dibanding Medan.

Hal ini membuat para karyawan perusahaan Sukanto Tanoto yang ada di sana kesulitan menyekolahkan anak-anaknya. Inilah yang akhirnya membuat Sukanto Tanoto membangun sekolah di Besitang.

Sejak saat itu, perhatiannya terhadap pendidikan khususnya di area pedesaan meningkat. Pria kelahiran Belawan ini pun menjadikannya sebagai salah satu pilar utama kegiatan Tanoto Foundation bersama dengan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup.

Supaya semakin terorganisasi, Tanoto Foundation kemudian menggulirkan program yang disebut Pelita Pendidikan. Di bawahnya tercakup empat jenis kegiatan berbeda, yakni Pelita Asri, Pelita Pustaka, Pelita Guru Mandiri, serta Pendidikan Anak Usia Dini.

Setiap program memiliki ciri khas dan sasaran tersendiri. Namun, semuanya memiliki tujuan yang sama, yakni mempermudah akses ke pendidikan bermutu serta meningkatkan mutu edukasi.

RAGAM UPAYA YANG DILAKUKAN

Ketertinggalan kualitas pendidikan di pedesaan dibanding di perkotaan terjadi di beragam aspek. Mulai dari fasilitas dan sarana pendidikan hingga mutu pelajaran, desa masih tertinggal. Hal inilah yang membuat Tanoto Foundation menjalankan upaya pengembangan pendidikan di desa-desa secara komprehensif.

Yayasan yang digagas Sukanto Tanoto ini bahkan telah memulai upayanya terhadap anak usia dini. Mereka menggulirkan program yang dinamai sebagai Pendidikan Anak Usia Dini.

Pada dasarnya, Pendidikan Anak Usia Dini dijalankan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pusat pendidikan anak usia dini. Sasarannya tidak dibatasi di daerah perkotaan atau pedesaan saja. Namun, karena kawasan desa sangat tertinggal, Tanoto Foundation memberi penekanan khusus di sana, khususnya di Provinsi Jambi, Sumatra Utara, dan Riau.

Ruang lingkup kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini dibagi menjadi tiga kegiatan besar. Tanoto Foundation berupaya meningkatkan kompetensi guru dan pengasuh sekolah dengan cara memberi pelatihan, sertifikasi guru nasional dan dilengkapi dengan renovasi fisik taman kanak-kanak dan PAUD yang membutuhkan.

Di pedesaan Jambi, Riau, dan Sumatra Utara, Tanoto Foundation sudah berhasil menjalankannya dengan baik. Mereka sangat mendukung pengembangan anak-anak petani kelapa sawit dan masyarakat umum. Wujud nyata adalah berkiprah di 37 taman kanak-kanak dan PAUD serta 71 pusat-pusat penitipan anak.

Di sana Tanoto Foundation menjalankan arahan Sukanto Tanoto. Mereka menggulirkan program pelatihan untuk guru dan pengasuh tentang tahap perkembangan anak, teknik mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, dan pemahaman mengenai nutrisi. Selain itu, mereka juga memastikan keamanan infrastruktur PAUD dan memberikan makanan tambahan untuk anak-anak.

Selain Pendidikan Anak Usia Dini, Tanoto Foundation menggelar Pelita Asri di kawasan pedesaan. Program ini merupakan kependekan dari Aman, Sehat, dan Ramah Lingkungan. Tujuannya ialah untuk menciptakan dan memelihara lingkungan belajar yang aman, bersih, dan sehat di sekolah.
Tanoto Foundation mengimplementasikan Pelita ASRI secara holistik. Maksudnya ialah mendukung komponen hardware serta software secara seimbang.

Kegiatannya cukup banyak. Tanoto Foundation melakukan renovasi ruang kelas sekaligus memberi furnitur dan perlengkapan ruang kelas. Mereka juga membangun toilet dan instalasi persediaan air bersih.

Sedangkan di segi software, Tanoto Foundation meningkatkan kesadaran kebersihan pribadi murid dan guru. Mereka bahkan mengajak murid, guru, dan masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Program ini terbukti efektif. Sebagian besar siswa di Sumatra Utara, Jambi, dan Riau yang didukung Tanoto Foundation mengaku mampu mengubah kebiasaan hidupnya menjadi lebih sehat.
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas guru, Tanoto Foundation menggulirkan Pelita Guru Mandiri. Melalui kegiatan ini, guru dilatih sehingga dapat menerapkan proses belajar mengajar berkualitas tinggi, efektif, dan menyenangkan bagi murid, baik di dalam maupun di luar kelas.

Selain itu, para pengajar diajari berbagai topik, seperti pengembangan dan penerapan pembelajaran kontekstual, pembelajaran kolaboratif antara guru dan siswa, dan pengelolaan kelas. Supaya kualitas guru terjaga, Tanoto Foundation mau melakukan kunjungan berkala ke sekolah untuk pengamatan langsung dan memberikan pelatihan penyegaran.

Semua akhirnya dilengkapi dengan program Pelita Pustaka. Ini adalah upaya untuk mendorong minat baca siswa. Tanoto Foundation melakukan kegiatan mulai dari merenovasi perpustakaan, mendonasikan buku sebagai koleksi, hingga melatih guru untuk mengelolanya.

Kegiatan ini diharapkan mampu membuat kualitas pendidikan di pedesaan meningkat. Sebab, sarana dan pengajaran yang berkualitas sudah bisa mereka nikmati di daerahnya masing-masing seperti yang diinstruksikan oleh Sukanto Tanoto.

- Iklan -spot_img

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan -spot_img

Info Terbaru